Selasa, 24 Maret 2015

Tugas Wajib

Tugas Wajib 1 : PI Dengan Topik Android Dilarang Untuk Disidangkan
Karena menurut saya, penulisan ilmiah dengan topik android belakangan ini sudah terlalu banyak dan sering untuk dibahas atau disidangkan. Hal itu membuat dosen pembimbing dan dosen penguji sedikit tidak tertarik dengan topik tersebut. Karena mereka melihat bahwa mahasiswa yang mengambil topik tersebut belum mampu untuk membuat atau mengembangkan ide dan terobosan yang baru tentang android ke tingkat yang lebih baik. Mahasiswa lebih sering mencontoh ide-ide yang sudah ada sebelumnya. Hal itu yang membuat mahasiswa sedikit mengalami kemunduran, karena mereka tidak dapat untuk menemukan suatu ide yang dapat membuat android itu jauh lebih baik lagi dari pada sebelumnya.

Tugas Wajib 2 : Sistem Electronic Budgeting
Perseteruan APBD Antara Pemprov & DPRD DKI, Ahok: Sudah Sejak 2007
Jakarta - Perseteruan antara DPRD dan Pemprov DKI Jakarta terkait APBD masih terus bergulir. Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama (Ahok) menyebut kasus semacam itu sebetulnya telah terjadi sejak lama.

"Persoalan ini sudah berlaku sejak tahun 2007. Bang Yos (Sutiyoso) dulu juga (bulan) Maret nggak selesai APBD-nya. Sudah biasa ini kayak begitu," ujar Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Jumat (13/3/2015).

Ahok mengatakan, kekisruhan yang terjadi antara DPRD dan Pemprov saat ini sebenarnya sangat sederhana, yaitu karena dirinya tidak mau memasukkan anggaran UPS sebesar Rp 12,1 triliun ke dalam APBD. Namun hal itu berbuntut panjang hingga DPRD membuat tim angket untuk Ahok.

Ahok tetap tak goyah. Ia bersikeras untuk menghilangkan penggelembungan anggaran yang telah terjadi selama ini.

"UPS itu jelas korup. Belum lagi scanner 3D, belum lagi electronic system management sekolah. Mana ada orang beli software satu sekolah sampai Rp 5 miliar, terus sekolah lain mesti kopi, nggak boleh," keluhnya.

Oleh karena itu, sistem yang paling baik menurutnya adalah dengan menggunakan e-budgeting. Dengan e-budgeting, semua pihak dapat mengontrol APBD DKI Jakarta.

Selama ini, menurut Ahok, DPRD tidak pernah membahas anggaran. Pertemuan yang dilakukan DPRD dan Pemprov dalam membahas anggaran, hanyalah formalitas saja.

"Jadi terserah eksekutif yang isi, cuma pada akhirnya dia kasih pokok pikirannya dia. SKPD yang butuh, jalanin dapat komisi, nggak jalanin jadi silpa. Makanya DKI silpanya banyak," urainya.

Hal itulah menurutnya yang membuat DPRD marah. DPRD kemudian menuduh Pemprov tidak mengajak mereka melakukan pembahasan.

"Makanya saya tahun ini minta di Youtube-kan semua waktu pembahasan komisi dan SKPD. Ada nggak komisi titipin waktu itu? Gak ada. Sudah selesai, baru dia titip," tutupnya.

JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama sempat mengancam anggota DPRD DKI jika tak menerbitkan peraturan daerah (perda) terkait APBD 2015. Ancaman tersebut adalah tidak akan memberikan gaji kepada anggota Dewan.

Menanggapi ancaman Basuki, anggota DPRD dari Fraksi Partai Gerindra, Prabowo Soenirman, mengaku tidak gentar. Menurut dia, mau digaji atau tidak, hal itu tidak akan berpengaruh pada keputusan tiga pimpinan Badan Anggaran (Banggar) yang menerbitkan peraturan gubernur (pergub) penggunaan pagu APBD Perubahan 2014.

"Kita bukan anak buah dia. Kita setara. Kalau menghentikan gaji, kita juga punya hak buat menuntut. Lagian, di sini rata-rata pengusaha semua. Kalau bukan pengusaha, mana mungkin masuk DPRD?" ujar Prabowo di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (24/3/2015).

Prabowo, yang juga adalah anggota Banggar DPRD DKI, menambahkan, kehidupan anggota Dewan secara finansial tidak akan terganggu jika tidak digaji sampai seterusnya.

Pendapat yang sama turut diutarakan oleh ketua tim angket Mohamad Sangaji. "Ya, kalau enggak digaji, enggak apa-apa," kata Sangaji singkat.

Selain mengancam tidak akan memberi gaji, Basuki juga mengancam tidak jadi memberikan password e-budgeting kepada Ketua DPRD DKI Prasetio Edi Marsudi. Padahal, sebelumnya, Basuki berjanji memberikan password e-budgeting kepada Prasetio untuk mengawasi anggaran-anggaran yang tidak sesuai dengan alokasi programnya.

Referensi :

Tugas Wajib 3 : Skripsi atau Kompre ?
Pilih Skripsi atau Kompre ?

Skripsi
Skripsi merupakan karya tulis ilmiah atau karangan ilmiah yang mengemukakan pendapat penulis berdasarkan dari pendapat orang lain. Selain itu skripsi dibuat bertujuan untuk mendapatkan gelar sarjana (S1) bagi para mahasiswa yang ingin mendapatkan gelar sarjana. Skripsi dijadikan syarat kelulusan di program S-1 dengan maksud memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk menunjukkan bahwa dia dapat menerapkan langkah-langkah pendekatan ilmiah untuk memperoleh pengetahuan dan melaporkannya secara tertulis.  Biasanya, dalam skripsi tidak dituntut adanya sintesis baru atau penemuan baru.

Kompre
Kompre merupakan salah satu syarat untuk mendapatkan gelar sarjana (S1) bagi mahasiswa yang tidak mengambil jalur skripsi untuk menyelesaikan kuliahnya di program S1. Kompre ini berbeda dengan skripsi, dimana kompre tidak membuat suatu karya tulis ilmiah dan penelitian melainkan hanya sebuah pilihan mata kuliah yang akan diujikan.

Persyaratan yang harus dipenuhi oleh mahasiswa untuk mengikuti sidang sarjana adalah sebagai berikut :

A. Kompre
1. Telah menyelesaikan 160 SKS dan memiliki IPk keseluruhan minimal 2,00 dan IPK Ujian Utama minimal 2,75.
2. Telah dinyatakan lulus Penulisan Ilmiah/Penelitian/Kerja Praktek
3. Telah dinyatakan lulus workshop pembekalan
4. Telah dinyatakan lulus kursus pembekalan
5. Telah dinyatakan lulus Aptitude Test
6. Telah dinyatakan bebas dari peminjaman buku di perpustakaan
7. Telah menyelesaikan segala administrasi dan keuangan hingga semester yang sedang berjalan.

B. Skripsi
Syarat yang diajukan untuk bisa skripsi hampir sama dengan kompre hanya saja ada beberapa syarat tambahan :
1. IPK total sampai dengan semester 6 atau sampai batas tanggal pengajuan ke sektor harus >= 3,25
2. Telah menyelesaikan penulisan skripsinya, dan telah mendapat surat persetujuan dari dosen pembimbing untuk disidangkan.
3. Telah menggandakan skripsinya sebanyak 4 copy, dengan bentuk dan format sesuai ketentuan.

          Setelah melihat definisi di atas dan persyaratannya, saya lebih memilih jalur skripsi dibandingkan dengan jalur kompre untuk mendapatkan gelar sarjana (S1). Karena tujuan dari skripsi adalah mahasiswa mampu untuk menyusun dan menulis suatu karya ilmiah, sesuai dengan bidang ilmu yang tempuh. Selain itu mahasiswa mampu melakukan penelitian dari mulai merumuskan masalah, mengolah data, mengumpulkan data, menganalisis, dan menarik suatu kesimpulan. Dan masih ada tujuan yang lain, yaitu membantu mahasiswa menyampaikan, menggunakan, mengaplikasikan ilmu dan pengetahuan yang diperoleh menjadi suatu yang terpadu untuk pengembangan ilmu.

Referensi :

Tugas Wajib 4 : Lulusan Sistem Informasi
Pilihan Karier Setelah Lulus Dari Jurusan Sistem Informasi
Dosen saya di kelas pernah berkata bahwa jangkauan pekerjaan lulusan sistem informasi itu luas maka dari itu tentukan apa keahlianmu dan dibidang apa kamu akan berkecimpung nanti. Lalu setelah saya survey di beberapa web lowongan kerja, peluang kerja untuk lulusan Sistem Informasi lumayan banyak. Antara lain seperti Programmer, Junior Manager Assistant, System Analyst Assistant, Application development, Monitoring System, Search Engine Optimizer, Network Administrator, System analyst dan beberapa pekerjaan yang masih berkaitan dengan teknologi informasi lainnya. Perusahaan yang membutuhkan adalah perusahaan yang bergerak di berbagai bidang, mulai dari perbankan, keuangan, asuransi, otomotif, industri software, dan lainnya. Sistem kerja ada yang tetap, per jam, kontrak, paruh waktu, dan sebagainya. Meskipun pada awalnya saya ingin jadi pengusaha, tapi kalau harus memilih dari pilihan yang ada di atas, saya ingin jadi analis sistem, karena analis membutuhkan ketelitian dan kreatifitas dalam melihat sudut pandang sebuah sistem. Disamping itu juga saya dengar bahwa analis sistem memiliki hidup yang menjanjikan.

Tugas Sunnah : Seorang Pemimpi
Saya mengenal sepakbola dari saya kecil, yaitu ketika saya masih berusia 3 tahun. Teman saya selalu mengajak saya bermain sepakbola, tetapi saya lebih tertarik dengan bulutangkis.
Ketika saya berumur 8 tahun saya selalu tidak diajak bermain sepakbola oleh teman teman saya di SD. Saya hanya berdiam diri melihat teman teman saya bermain sepak bola. Dan saya mulai belajar bermain sepakbola ketika saya kelas 3 SD.
Ketika saya sudah terbiasa bermain sepak bola, saya tidak ragu lagi bermain bola dengan teman-teman.
Ingat sepak bola saya selalu teringat Cristiano Ronaldo. Saya menyukai olahraga sepakbola ketika saya melihat Cristiano ronaldo. Dengan permainannya yang sangat indah dan cara caranya bermain di rumput hijau membuat saya menyukai sepak bola. Pemain ini yang membuat saya menyukai sepak bola. Saya ingin menjadi seperti dia, saya berharap bisa bermain bola sebagai pemain professional di lapangan.
Permainannya yang sangat indah, cara-caranya mengecoh lawan membuat saya lebih menyukai sepakbola daripada bulutangkis.
Saya sangat menyukai Cristiano Ronaldo. Saya selalu mengoleksi foto-fotonya ketika saya melihat foto lama nya atau pun foto nya dengan klub nya yang baru.
Tetapi mengingat keinginan saya tidak pernah diperboleh kan oleh keluarga saya, mungkin saya tidak akan bisa menjadi seperti Cristiano Ronaldo.
Saya pernah bermimpi menjadi pemain sepak bola terbaik di Dunia. Pada mimpi saya itu saya bermain sepakbola dengan saudara saudara saya. Ketika saya bermain, pelatih TIMNAS Indonesia melihat permainan saya. Akhirnya saya bisa bermain di TIMNAS. Ketika saya membela Indonesia melawan Saudi Arabia, saya disuruh bermain di salah satu klub Arab. Akhirnya saya berminat bermain di klub itu. Setelah Indonesia melawan Saudi Arabia. Setelah di Saudi saya berpindah ke Turki. Dan akhirnya saya bermain di Spanyol. Sesuai dengan cita-cita saya yaitu bermain di Real Madrid. Dalam mimpi tersebut saya bermain di Real Madrid. Satu tahun bermain di Manchester United saya di beri gelar PEMAIN TERBAIK DUNIA 2020.
Akhirnya saya terbangun dari tidur saya . ”Ternyata itu hanya mimpi” saya berkata seperti itu di dalam hati.

Walaupun demikian saya tetap ingin menjadi pemain sepakbola terbaik di Dunia dan saya masih berusaha untuk menggapai cita-cita saya tersebut.

Jumat, 16 Januari 2015

Tugas Artikel


Harga Premium Turun Menjadi Rp 6.600 Per Liter
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengumumkan penurunan harga bahan bakar minyak (BBM) jenis premium dan solar. Harga kedua jenis BBM tersebut mulai berlaku pada Senin (19/1/2015).
"Mulai nanti Senin jam 00.00 WIB, harga premium turun menjadi 6.600 per liter. Harga solar turun menjadi Rp 6.400," kata Presiden dalam jumpa pers di Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (16/1/2015).
Sebelumnya, sesuai Peraturan Menteri No 39 Tahun 2014, pemerintah per 1 Januari 2015 menurunkan harga premium dari Rp 8.500 menjadi Rp 7.600 per liter. Sementara harga solar turun menjadi Rp 7.250 per liter dari sebelumnya Rp 7.500 per liter.
Harga premium tersebut sudah sesuai pasar. Perhitungan harga tersebut mengacu MOPS sebesar 73 dollar AS per barrel dan kurs Rp 12.380 per dollar AS pada periode 25 November-24 Desember 2014.
Harga BBM jenis premium dan solar rencananya akan dievaluasi setiap dua minggu sekali.
Menteri ESDM Sudirman Said menyatakan, pihaknya akan mengubah Peraturan Menteri ESDM Nomor 39 Tahun 2014 yang masih mengatur penetapan harga BBM setiap satu bulan menjadi dua minggu sekali.
Sumber                        : Harian Kompas
Penulis                        : Indra Akuntono
Kutipan                       :
·         Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengumumkan penurunan harga bahan bakar minyak (BBM) jenis premium dan solar.
Catatan Kaki (Footnote) :
·         Indra Akuntono, Harga Premium Turun Menjadi Rp 6.600 Per Liter, (Jakarta:Harian Kompas,2015)

Minggu, 28 Desember 2014

Resensi Buku

RESENSI BUKU PERTAMA
                  
IDENTITAS BUKU

Judul Buku      : Kenangan Inspiratif Orde Lama & Orde Baru
Penulis             : M. Sanusi
Penerbit           : Saufa
Cetakan           : Pertama, Januari 2014
Tebal               : 186 halaman



PENULIS

M. Sanusi lahir pada 28 Januari 1986. Pendidikan dasar dan menengahnya diselesaikan di tanah kelahirannya. Saat ini, penulis berdomisili di Yogyakarta sambil menyelesaikan studi di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Jurusan Aqidah dan Filsafat antara tahun 2005 – 2008 (tidak selesai). Kemudian, masuk di Jurusan Ilmu Komunikasi UIN Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora Sunan Kalijaga, Yogyakarta.
            Ia mulai menulis di media berupa artikel dan resensi buku sejak tahun 2005, yang telah dipublikasikan di harian lokal maupun nasional, seperti Kompas, Seputar Indonesia, Tempo,  Jawa Pos, Republika, Bisnis Indonesia, Suara Merdeka, Suara Karya, Joglosemar, Solopos, Bernas Jogja, Kompas Jogja, Pikiran Rakyat, Kontan, Koran Jakarta, Balipost, Lampung Post, Merapi, Minggu Pagi, Kedaulatan Rakyat, Surabaya Post, Surya, dan lain-lain.
            Selain aktif di Pesantren dan Yayasan Hasyim Asy’ari Yogyakarta, penulis juga aktif di lembaga media Literacy Circle (MLC) Fakultas Ilmu Sosial dan Humanioraa UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
            Bagi pembaca yang menginginkan informasi lebih lengkap mengenai buku-buku kami, silahkan akses www.divapress-online.com, atau silahkan bergabung di Facebook Komunitas DIVA-Press, atau follow Twitter kami, @divapress01.

PENDAHULUAN

Buku Kenangan Inspiratif Orde Lama & Orde Baru ini membahas tentang Operasi Trikora, Gelora Bung Karno, Swasembada Beras, Program Wajib Belajar, Transisi Orde Lama ke Orde Baru, Pemikiran Bung Karno, dan Pak Harto, dll.

SINOPSIS

Berbicara ilmu sosial-politik berkaitan dengan sejarah Orde Lama & Orde Baru, Tidak ada masa pemerintahan yang lebih lama berkuasa di Indonesia dibandingkan Orde Lama & Orde Baru. Soekarno yang 21 tahun berkuasa dan Soeharto yang memimpin selama 32 tahun, sama-sama meninggalkan kenangan bagi bangsa ini. Mereka menggoreskan tinta emas dalam sejarah Indonesia melalui berbagai kebijakan dan strategi pembangunan yang khas di eranya.
            Kenangan-kenangan positif dan inspiratif yang mereka berikan pada bangsa ini tentu dilatarbelakangi oleh pemikiran-pemikiran brilian. Buku ini hadir untuk mengantarkan Anda menuju karya-karya yang mereka hasilkan di masa silam dan  masih teraa manfaatnya hingga saat ini. Sebut saja Monumen Nasional yang menjadi ikon dan kebanggaan Indonesia. Monas dibuat pada masa Bung Karno dengan segenapp makna filosofis dan historis. Atau, pesawat Gatotkaca N-25 yang diakui dunia sebagai inovasi teknologi kedirgantaraan mutakhir pada masanya, yakni pada masa kepemimpinan Pak Harto.
            Segala sumbangan mereka bukan hanya untuk dikenang, tetapi hendaknya menjadi pijakan langkah transformatif  menuju masa depan bangsa yang lebih cerah. Harapannya, dengan belajar pada masa lalu, Indonesia dapat mengembangkan prestasinya di masa mendatang, baik dalam bidang politik, pendidikan, militer, pemberdayaan masyarakat, teknologi, bahkan pangan dan olahraga.

KELEBIHAN

1. Banyak terdapat gambar yang menarik.
2. Penjelasannya sangat rinci.
3. Terdapat indeks untuk kata-kata yang sulit dimengerti.

KEKURANGAN

1. Beberapa kata yang sulit dimengerti tidak terdapat pada bagian indeks.
2. Bahasa yang digunakan sulit untuk dipahami.



RESENSI BUKU  KEDUA

IDENTITAS BUKU

Judul Buku      : Aku Cinta Indonesia                 
Penulis             : Prima Kharismanita
Penerbit           : PALAPA
Cetakan           : Pertama, 2014
Tebal               : 172 halaman



PENULIS

            Prima Kharismanita lahir di Magetan pada 26 September. Penulis merupakan lulusan Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta. Sejak di bangku kuliah, penulis sudah aktif dalam berbagai kegiatan sosial. Ia ikut berpartisipasi menjadi sukarelawan program layanan masyarakat yang diadakan oleh UGM bekerja sama dengan Dinas Pariwisata Bantul.
            Selain kegiatan kemanusiaan, penulis juga aktif dalam kegiatan ilmiah. Setelah lulus kliah pada tahun 2011, penulis mengabdikan dirinya untuk kegiatan sosial dalam upaya memperjuangkan nasib anak kurang beruntung di CDP Kulonprogo dengan bergabung di LSM Gugah Nurani Indonesia (GNI) sebagai staf tetap Departemen Pelayanan Sponsorship. Pada tahun 2012, penulis ikut bergabung dengan komunitas Kaliwening Yogyakarta untuk pengembangan sumber daya manusia di Panggang, Gunung Kidul.
            Pada tahun yang sama, penulis pernah menjadi tentor bahasa Indonesia di Realia Language and Culture Center dengan peserta didik warga negara asing (WNA) yang bekerja sebagai diplomat dan peneliti di Indonesia. Saat ini, penulis sedang melanjutkan studi S2 jurusan Sastra Inggris di UGM Yogyakarta.
            Bagi pembaca yang menginginkan informasi lebih lengkap mengenai buku-buku kami, segera akses www.divapress-online.com. Selain itu, bergabunglah dengan kami di akun Facebook: Penerbit DIVA Press, serta follow Twitter @divapress01.

PENDAHULUAN

Indonesia adalah negara yang mempunyai banyak kekayaan. Baik dari kebudayaan, kesenian, suku, bangsa, kuliner, ataupun sumber daya alam. Bahkan, bahasa Indonesia membuat Zorica Duboska yang berkebangsaan Ceko ini mendedikasikan seluruh sisa hidupnya untuk memopulerkan kesenian dan sastra Indonesia di dunia internasional. Selain itu, Elizabeth D. Inandiak yang merupakan perempuan berkewarganegaraan Prancis, tertarik dengan budaya dan kesusastraan Jawa sehingga ia memopulerkan kesusastraan tradisional Jawa di mata Internasional.

SINOPSIS

“Seseorang bisa saja berkata-kata yang bagus, namun butuh penulis untuk menyampaikannya dengan baik sehingga mampu menjangkau lebih banyak orang.”
            Begitulah ucap Janet De Neefe. Perempuan kelahiran Melbourne ini adalah penggagas Ubud Writers and Readers Festival (UWRF), yaitu salah satu festival penulis yang memperoleh pengakuan dunia internasional. Festival ini terbukti telah mengembalikan citra Bali di mata internasional pasca peristiwa bom Kuta, Bali, pada Oktober 2002 dan Oktober 2005 yang banyak menelan korban wisatawan Asing dan menghancurkan beberapa tempat wisata.
            Selain Janet, buku ini juga menampilkan orang-orang Asing yang mengabdikan hidupnya untuk Indonesia, seperti Annete Horschman, Ellis Nagel, Stanley Ann Dunham, dan Robin Lim. Mereka yang notabene adalah warga keturunan, telah menunjukkan kepada kita bahwa tidak ada alasan untuk tidak mencintai Indonesia. Lalu, kenapa kita tidak!?
                                
KELEBIHAN

1. Semua isinya disampaikan secara lugas, sistematis, terarah, dan lengkap.
2. Bahasa yang digunakan dapat mudah dimengerti dan diserap.
3. Sebagai pedoman untuk mudah mempelajari akuntansi.

KELEMAHAN

1. Tidak terdapat gambar yang menarik yang menjelaskan isinya.
2. Banyaknya tabel-tabel yang tidak terdapat keterangannya.

Minggu, 09 November 2014

Perencanaan Karangan

III. Soal Uraian (Reviu):
LIBURAN KE YOGYAKARTA
Liburan kuliah tahun yang lalu saya tidak pergi kemana - mana disebabkan kebetulan ibu tengah sakit. Dalam liburan sekolah tahun ini, kami sekeluarga memastikan buat berlibur ke Yogyakarta. Yogyakarta termasuk salahsatu lokasi dimana secara geografis letaknya berbatasan dengan Jawa Tengah. Yogyakarta yang pemimpin pemerintahannya adalah Sultan tersebut termasuk suatu lokasi dimana kaya atas lokasi wisata serta kuliner. Yogyakarta pula termasuk kota pelajar disebabkan hadir banyak sekali sekolah serta perguruan tinggi disini sehingga Yogyakarta ramai dihuni oleh para pendatang yang menuntut ilmu disini.
Kami ada di Yogyakarta kurang lebih selama 3 hari. Selama 3 hari itu kami mendatangi banyak lokasi. Dimulai dari daerah Ujung utara Yogyakarta, kami mendatangi objek wisata erupsi merapi, suasana hawa sejuk nan dingin kaliurang, menyambangi lokasi museum Ulen Sentalu, hingga ke ujung selatan Yogyakarta dimana berupa kawasang pantai parangtritis, desa wisata kasongan, serta pasar seni gabusan. Sebagai urusan kuliner, kami pun mengetes banyak jenis kuliner khas daerah Yogya. Diawali dari pecel depan pasar bringharjo, beraneka ragam gudeg di Wijilan, bakmi jowo yang berada di kawasan alun-alun utara, hingga mengetes makanan belalang goreng khas Wonosari Gunung Kidul.
Banyak kenangan dan pengalaman dahsyat yang kami peroleh selama kami berada di daerah Yogyakarta. Hilang sudah lelah serta stress sekembalinya kami dari Yogyakarta. Bermacam rupa oleh-oleh bakal kami bagikan ke keluarga, kawan, serta sahabat. Dimulai dari batik, bakpia, hingga aneka makanan tradisonal dimana menjadi oleh-oleh khas Yogyakarta sudah kami borong serta dikemas teratur di dalam bagasi mobil. Yogyakarta..kami tentu balik, suatu masa nanti.
II. Baca paragraf  berikut ini dan jawablah pertanyaan dibawahnya.
(1) Depperindag menilai bahwa upaya memulihkan kinerja ekspor non migas perlu ditingkatkan. (2) Untuk mencapai upaya tersebut, Dipperindag merencanakan peningkatan ekspor nonmigas nasional sebesar 15% sehingga mencapai $44,54 miliar pada tahun 2000. (3) Sehubungan dengan hal itu, Direktur Jendral Kerja Sama Lembaga Perindustrian dan Perdagangan (KLIPI) Depperindag telah mengadakan pertemuan koordinasi dengan para atase Perindustrian dan Perdagangan (Atpperindag) sekawasan Eropa di Brussels 13-15 Maret 2000. (4) Pertemuan ini dimaksudkan untuk menjelaskan visi dan strategi penignkatan akses pasar serta mengamankan kebijakan pemerintah di bidang perindustrian dan perdagangan. (5) Di samping itu, upaya tersebut juga merumuskan langkah-langkah konkrit untuk meningkatkan kinerja ekspor berdasarkan fakta di lapangan.
1. Bacaan di atas berupa laporan: 
b. Kuantitatif
2. Laporan tersebut disusun secara: 
a. Induktif
3. Laporan di atas berisi: 
c. Perencanaan
4. Bahasa laporan itu: 
a. Efektif
5. Pendekatan pembahasan: 
c. Persuasif
I.  Jawablah soal nomor 1 s.d 4 berdasarkan kutipan berikut ini. Selebihnya jawab berdasarkan jawab berdasarkan pertanyaannya.
(1) Penyimpangan sampling menurun sebanyak dengan ukuran sampel. (2) Berarti, bila sebuah sampel dari 10 suku cadang manufaktur diuji ditemukan 2 ada cacatnya, ini berbeda dengan 20 cacat dari sebuah sampel 100 suku cadang. (3) Dalam sebuah telaah praktik riset psikologi, Tversky dan Kahneman menemukan bahwa peniliti tampaknya tidak menangkap secara tepat kesalahan dan sifat kurang mantap dalam sampel kecil. (4) Telaah lain dengan siswa mengesankan ukuran sampel terhadap penyimpangan. (5) Berarti, untuk sampel-sampel kecil, kesimpulannya tak dapat dijamin.
1.    Ragam bahasa bacaan di atas: 
       a. Tulis ilmiah
2.    Topik bacaan di atas: 
       a. Penyimpangan sampel
3.    Kalimat kedua menyatakan:  
       a. Perbedaan sampel besar dan sampel kecil
4.    Kata sampel sebaiknya ditulis: 
       a. Sample
5.    Kalimat kelima “Berarti, untuk sampel-sampel kecil, kesimpulannya tak dapat dijamin.”
       Untuk sampel-sampel kecil merupakan: 
       a. Keterangan tambahan
6.    Topik yang bail harus memenuhi syarat berikut ini kecuali: 
       c. Cukup luas
7.    Contoh topik yang baik bagi studi akuntansi misalnya: 
       a. Pengaruh olah raga terhadap kesehatan jantung
8.    Kalimat tesis yang baik misalnya: 
       b. Penggunaan program komputer yang dirancang secara tepat akan berpengaruh secara
           positif terhadap pengembangan sistem kerja
9.     Kalimat tesis yang baik memenuhi syarat berikut ini kecuali: 
        d. Menggunakan kata konotasi
10.     Pilihlah contoh perumusan masalah karangan ilmiah yang menuntut adanya analisis: 
          a. Apakah pengaruh polotik terhadap perekonomian nasional?
11.     Pilih kata yang menyatakan tujuan penelitian:  
          a. Membuktikan
Latihan dan Tugas Mandiri
1.      Jelaskan hakikat perencanaan karangan.
Perencanaan karangan adalah proses awal dalam membuat karangan sampai dengan akhir penulisan. Penulisan sebuah karangan harus memenuhi persyaratan.Persyaratan ini menyangkut isi, bahasa, dan teknik penyajian, Oleh sebab itu untuk membuat sebuah karangan perlu direncanakan dan tentunya sesuai dengan pengelompokkan karangannya, baik menurut bentuk, ragam, jenis, rumpun, ataupun macam karangannya.
2.      Jelaskan bahwa mengarang merupakan proses kreatif.
Karena menuangkan gagasan dalam bentuk bahasa tulis untuk tujuan, misalnya memberi tahu, meyakinkan, atau menghibur. Hasil dari proses kreatif ini biasa disebut dengan istilah karangan atau tulisan.
3.      Jelaskan jenis-jenis karangan ilmiah.
1. Makalah adalah karya tulis ilmiah yang menyajikan suatu masalah yang pembahasannya berdasarkan data di lapangan yang bersifat empiris-objektif. Makalah menyajikan masalah dengan melalui proses berpikir deduktif atau induktif. Makalah biasanya disusun untuk melengkapi tugas-tugas ujian  mata kuliah tertentu atau memberikan saran pemecahan tentang masalah secara ilmiah.  Makalah menggunakan bahasa yang lugas dan tegas. Jika dilihat dari bentuknya, makalah adalah bentuk karya tulis ilmiah yang paling sederhana dibandingkan dengan karya tulis ilmiah yang lain.
2. Kertas kerja adalah karya tulis ilmiah yang menyajikan suatu masalah berdasarkan data di lapangan yang bersifat empiris-objektif. Analisis dalam kertas kerja lebih mendalam daripada analisis dalam makalah. Kertas kerja ditulis, misalnya untuk disajikan dalam seminar atau lokakarya.
3. Skripsi adalah karya tulis ilmiah yang mengemukakan pendapat penulis berdasarkan pendapat orang lain. Pendapat yang diajukan harus didukung oleh data dan fakta empiris-objektif, baik berdasarkan penelitian langsung (observasi lapangan, atau percobaan di laboratorium) maupun penelitian tidak langsung (studi kepustakaan). Di samping tertib dan cermat dalam metodologinya, juga diperlukan sumbangan material berupa temuan baru dalam segi tata kerja, dalil-dalil, atau hukum tertentu tentang salah satu aspek atau lebih di bidang spesialisasinya. Skripsi biasanya ditulis untuk melengkapi syarat guna memperoleh gelar sarjana (S1) dan penyusunannya dibimbing oleh seorang dosen atau tim yang ditunjuk oleh lembaga pendidikan tinggi.
4. Tesis adalah karya tulis ilmiah yang sifatnya lebih mendalam dibandingkan dengan skripsi. Tesis mengungkapkan pengetahuan baru yang diperoleh dari penelitian sendiri. Karya tulis ini akan membicarakan pengujian terhadap satu hipotesis   atau lebih dan ditulis oleh mahasiswa program pascasarjana untuk melengkapi syarat guna memperoleh gelar magister (S2).
5. Disertasi adalah karya tulis ilmiah yang mengemukakan suatu dalil yang dapat dibuktikan oleh penulis berdasarkan data dan fakta yang sahih (valid) dengan analisis yang rinci. Dalil yang dikemukakan biasanya dipertahankan oleh penulisnya dari sanggahan-sanggahan senat guru besar/penguji suatu lembaga pendidikan tinggi. Disertasi ini berisi suatu temuan penulis sendiri, yang berupa temuan orisinal. Jika temuan orisinal ini dapat dipertahankan oleh penulisnya dari sanggahan penguji, penulisnya berhak menyandang gelar doktor (S3).
4.      Jelaskan tahapan (proses) penyusunan karangan.
1. Menentukan tema dan judul                                     
sebelum anda mau melangkah yang pertamakali dipikirkan adalah mau kemana kita berjalan? lalu bila menulis, apa yang akan kita tulis? Tema adalah pokok persoalan, permasalahan, atau pokok pembicaraan yang mendasari suatu karangan. sedangkan yang dimaksud dengan judul adalah kepala karangan. kalau tema cakupannya lebih besar dan menyangkut pada persoalan yang diangkat sedangkan judul lebih pada penjelasan awal (penunjuk singkat) isi karangan yang akan ditulis.
tema sangat terpengaruh terhadap wawasan penulis. semakin banyak penulis membiasakan membaca buku, semakin banyak aktifitas menulis akan memperlancar penulis memperoleh tema.
namun, bagi pemula (yang belum berpengalaman seperti saya) perlu memperhatikan beberapa hal penting agar tema yang diangkat mudah dikembangkan. diantaranya :
a. jangan mengambil tema yang bahasannya terlalu luas (soalnya ngak bakal selesai)
b. Pilih tema yang kita sukai dan kita yakini dapat kita kembangkan.
c. Pilih tema yang sumber atau bahan-bahannya dapat dengan mudah kita peroleh. (kalo sulit gimana mau ngerjain. jelas?) kadang memang dalam menentukan tema tidak selamanya selalu sesuai dengan syarat2 diatas. Ya contohnya pas lomba mengarang, tema sudah disediakan sebelumnya dan kita hanya bisa memakainya. Ya sudahlah tak perlu disesali. Ketika tema sudah didapatkan, perlu diuraikan atau membahas tema menjadi suatu bentuk karangan yang terarah dan sistematis. Salah satu caranya dengan menentukan judul karangan. Judul yang baik adalah judul yang dapat menyiratkan isi keseluruhan karangan kita.
2. Mengumpulkan Bahan
Udah punya tujuan, dan mau melangkah, lalu apa bekal anda? sebelum melanjutkan menulis, perlu ada bahan yang menjadi bekal dalam menunjukkan eksistensi tulisan. Bagaimana ide, dan inovasi dapat diperhatikan kalau tidak ada hal yang menjadi bahan ide tersebut muncul. Buat apa ide muluk2 kalau tidak diperlukan. Perlu ada dasar bekal dalam melanjutkan penulisan.
Untuk membiasakan, kumpulkanlah kliping-kliping masalah tertentu (biasanya yang menarik penulis) dalam berbagai bidang dengan rapi. Hal ini perlu dibiasakan calon penulis agar ketika dibutuhkan dalam tulisan, penulis dapat membuka kembali kliping yang tersimpan sesuai bidangnya. Banyak cara mengumpulkannya, masing2 penulis mempunyai cara masing2 sesuai juga dengan tujuan tulisannya.
3. Menyeleksi Bahan
Udah ada bekal, dan mulai berjalan, tapi bekal mana yang akan dibawa? Agar tidak terlalu bias dan abstrak, perlu dipilih bahan2 yang sesuai dengan tema pembahasan. Polanya melalui klarifikasi tingkat urgensi bahan yang telah dikumpulkan dengan teliti dan sistematis. Berikut ini petunjuk2 berikut ini:
1. Catat hal penting semampunya
2. Jadikan membaca sebagai kebutuhan
3. Banyak diskusi, dan mengikuti kegiatan2 ilmiah. (bertanya pada orang yang lebih berpengalaman dan wawasan lebih luas sangat membantu dalam mempermudah penulisan)
4. Membuat Kerangka
Bekal ada, terpilih lagi, terus melangkah yang mana dulu? Perlu kita susun selangkah demi selangkah agar tujuan awal kita dalam menulis tidak hilang atau melebar ditengah jalan. Kerangka karangan menguraikan tiap topik atau masalah menjadi beberapa bahasan yang lebih fokus dan terukur.
Kerangka karangan belum tentu sama dengan daftar isi, atau uraian per bab. Kerangka ini merupakan catatan kecil yang sewaktu2 dapat berubah dengan tujuan untuk mencapai tahap yang sempurna.
Berikut fungsi kerangka karangan :
a. Memudahkan pengelolaan susunan karangan agar teratur dan sistematis
b. Memudahkan penulis dalam menguraikan setiap permasalahan
c. Membantu menyeleksi materi yang penting maupun yang tidak penting
Tahapan dalam menyusun kerangka karangan :
a. Mencatat gagasan, alat yang mudah digunakan adalah pohon pikiran (diagram yang menjelaskan gagasan2 yang timbul)
b. Mengatur urutan gagasan
c. Memeriksa kembali yang telah diatur dalam bab dan subbab
d. Membuat kerangka yang terperinci dan lengkap
Kerangka karangan yang baik adalah kerangka yang urut dan logis. soalnya bila terdapat ide yang bersilangan, akan mempersulit proses pengembangan karangan. (karangan tidak mengalir)
5. Mengembangkan Kerangka Karangan
proses pengembangan karangan tergantung sepenuhnya pada penguasaan kita terhadap materi yang hendak kita tulis. Jika benar2 memahami materi dengan baik, permasalahan dapat diangkat dengan kreatif, mengalir dan nyata. Terbukti pula kekuatan bahan materi yang kita kumpulkan dalam menyediakan wawasan untuk mengembangkan karangan. Pengembangan karangan juga jangan sampai menumpuk dengan pokok permasalahan yang lain. Untuk itu pengembangannya harus sistematis, dan terarah. Alur pengembangan juga harus disusun secara teliti dan cermat. Semakin sistematis, logis dan relevan pada tema yang ditentukan, semakin berbobot pula tulisan yang dihasilkan.
5.      Sebutkan syarat-syarat topik yang baik.
1). Menarik untuk ditulis dan dibaca.
Topik yang menarik bagi penulis akan meningkatkan kegairahan dalam mengembangkan penulisannya, dan bagi pembaca akan mengundang minat untuk membacanya.
2). Dikuasai dengan baik oleh penulis minimal prinsip-prinsip ilmiah.
Untuk menghasilkan tulisan yang baik, penulis harus menguasai teori-teori (data sekunder), data di lapangan (data primer). Selain itu, penulis juga harus menguasai waktu, biaya, metode pembahasan, bahasa yang digunakan, dan bidang ilmu.
6.      Jelaskan perbedaan topik dan judul karangan.
Judul selain dibuat berdasarkan selera penulisnya juga harus sesuai dengan isi tulisannya. Untuk itu seorang penulis harus mampu memilih judul yang dianggapnya menarik dan memiliki nilai artistik. Sehingga dengan membaca judulnya saja, pembaca sudah tertarik dan memutuskan untuk membaca lebih lanjut karya tulis seorang penulis. Topik bisa saja berbeda dengan judul, asalkan masih memiliki kesesuaian dengan isi tulisan. Terkadang ada topik yang langsung dijadikan menjadi sebuah judul, ini sering didapati dalam tulisan-tulisan ilmiah. Namun untuk saat ini, tulisan yang tidak berpretensi ilmiah pun seperti tulisan populer atau tulisan jurnalistik, kerap kali membuat topik langsung sebagai judul.
7.      Sebutkan syarat-syarat kalimat tesis.
1.      Harus berupa sebuah kalimat hasil perumusan topik dan tujuan.
2.      Dapat berupa kalimat tunggal atau kalimat majemuk bertingkat.
3.      Tidak boleh berupa kalimat majrmuk setara.
4.      Harus bergagasan sentral, dalam hal ini gagasan utama kalimat tesis.
5.      Tidak mengandung kata negasi dan kata relatif, seperti beberapa, hanya, agak.
6.      Sebuah tesis yang baik harus memiliki:
7.      Kejelasan,
8.      Kesatuan,
9.       Perkembangan yang jelas,
10.  Keaslian,
11.  Kecocokan judul.
8.      Lengkapilah kalimat tesis berikut ini.
1)      Topik         : Kreatifitas baru produksi pangan dari singkong.
Tujuan       : Membuktikan bahwa bahan baku singkong dapat diolah dalam berbagai jenis pangan yang dapat dijadikan komoditas ekspor.
Tesis          : Pembuktian kreatifitas produksi panganan dari singkong dapat diolah menjadi berbagai jenis pangan dan dapat diekspor keluar negeri.
2)      Topik         : Sumber Daya Ekonomi dipasar Internasional.
Tujuan       : Mengefesienkan sumber daya ekonomi yang tangguh dan berdaya saing tinggi dibagian produksi sepatu.
Tesis          : Efisiensi sumber daya ekonomi akan menghasilkan produk sepatu tangguh berdaya saing tinggi di pasar Internasional.
9.      Buatkan topik yang kreatif dan inovatif sesuai dengan bidang studi Anda, rumuskan topik tersebut menjadi tujuan, dan kalimat tesisnya.
Topik               : Upaya meningkatkan keselamatan dijalanan kendaraan bermotor.
Tujuan             : Membuktikan bahwa keselamatan dijalanan kendaraan bermotor masih kurang.
Tesis                 : Keselamatan dijalanan kendaraan bermotor dapat ditingkatkan dengan cara tertibnya berkendara atau tidak menerobos lampu lalu lintas jika sudah menyala lampu warna merah.
10.  Pilihlah topik terbaik Anda dan buatkanlah kerangka karangan (pilih satu: rencana skripsi atau makalah yang lengkap dan sempurna).
Topik: Hutan
Tujuan: Untuk mengetahui pemanfaatan hutan
Tema: Pemanfaatan hutan.
I. MANFAAT HUTAN SECARA ALAMIAH
A. Mencegah Erosi
B. Mengurangi Polusi
1. Polusi Udara
2. Polusi Suara
C. Sebagai Hutan Lindung
II. MANFAAT HUTAN SECARA EKONOMIS
A. Hutan Tanaman Industri
B. Hutan untuk Rekreasi
C. Hutan untuk Penelitian
11.  Berdasarkan jawaban nomor 6, tulislah pendahuluan yang lengkap. Gunakan ejaan yang baku, catatan kaki (ibid, opcit, dan loc.cit) yang benar, diksi yang tepat, kalimat yang efektif, paragraf yang baik, penalaran yang logis, dan disertai bibliografi sekurang-kurangnya lima sumber.
Ketika bahasa itu berada pada tataran fungsi bahasa ekspresi diri dan fungsibahasa komunikasi, bahasa yang digunakan masuk ke dalam ragam bahasadan laras bahasa. Ragam bahasa adalah variasi bahasa yang terbentukkarena pemakaian bahasa. Pemakaian bahasa itu dibedakan berdasarkanmedia yang digunakan topik pembicaraan, dan sikap pembicaranya. Di pihaklain, laras bahasa dimaksudnya kesesuaian antara bahasa dan fungsipemakaiannya. Fungsi pemakaian bahasa lebih diutamakan dalam larasbahasa dari pada aspek lain dalam ragam bahasa. Selain itu, konsepsi antara ragam bahasa dan laras bahasa saling terkait dalam perwujudan aspekkomunikasi bahasa. Laras bahasa apa pun akan memanfaatkan ragambahasanya. Misalnya, laras bahasa lisan dan ragam bahasa tulis.
Penempatan Ejaan dan Tanda Baca Dalam buku
Pedoman Ejaan yang Disempurnakan (disingkat Pedoman EYD) penulisan ejaan dan tanda baca diatur dalam kaidahnya sebagai berikut.
(1) Pemakaian abjad berupa huruf vokal, huruf konsonan,
(2) Persukuan, yaitu pemisahan suku kata,
(3) Penulisan huruf besar (kapital),
(4) Penulisan huruf miring atau digarisbawahi (kursif),
(5) Penulisan kata dasar,kata ulang, kata berimbuhan, dan gabungan kata,
(6) Penulisan angka dan lambang bilangan, dan
(7) Penempatan tanda baca (pungtuasi), di antaranya (a) Tanda titik (.),(b) Tanda koma (,),(c) Tanda titik koma (;),(d) Tandatitik dua (:),(e) Tanda titik-titik/ellipsis (…),(f) Tanda Tanya (?),(g) Tanda seru (!),(h) Tanda kurung biasa ((…)),(i) Tanda kurung siku ([…]),(j) Tanda hubung (-),(k) Tanda pisah (--),(l) Tanda petik tunggal (‘…’),(m)Tanda petik ganda (“…”),(n) Tanda garis miring (/),(o) Tanda ulang angka dua (2), dan(p) Tanda apostrof/penyingkat (‘).
Ke-16 penempatan tanda baca tersebut dideskrisikan sebagai berikut dari buku Pedoman EYD.
1
Donald B. Calne. 2005.
Batas Nalar 
. Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia. Hlm.159.
2
Ibid.
3
Ibid 
, hlm. 40.
4
Ibid 
, hlm. 46.
5
Boen S. Oemarjati. 2012. “Tanggung Jawab dalam Koeksistensi Berbudaya” dalam
Memaknai Kembara Bahasa dan Budaya
                (ed. Riris K. Toha-Sarumpaet). Jakarta: UIPress. Hlm. 121.
6
            Arnold Van Gennep. 1992.
The Ritus of Passage
. Chicago: Chicago University Press.Hlm. 35.
7
Donald B. Calne,
Op.Cit.,
                hlm. 170.
8
Boen S. Oemarjati,
Loc.Cit.,
                hlm. 125.
9
            Arnold Van Gennep,
Op.Cit.,
                hlm. 42
Dalam proses penulisan karya ilmiah ada dua jenis kalimat yangmendapat perhatian penulis, yaitu masalah kalimat dan masalah kalimat efektif. Pernyataan sebuah kalimat bukanlah sebatas rangkaian kata dalam frasa dan klausa. Rangkaian kata dalam kalimat itu ditata dalam struktur gramatikal yang benar unsur-unsurnya dalam membentuk makna yang akan disampaikan secara logis. Kalimat-kalimat dalam penulisan ilmiah harus lebih cermat lagi menata kalimat yang benar dan efektif karena kalimat-kalimat yang tertata itu berada dalam laras bahasa ilmiah. Kalimat dalam tataran sintaksis adalah satuan bahasa yang menyampaikan sebuah gagasan bersifat predikatif dan berakhir dengan tanda titik sebagai pembatas. Sifat predikatif dalam kalimat berstruktur yang dibentuk oleh unsur subjek, unsur predikat, dan unsure objek (S-P+O).Unsur subjek dan predikat itu harus mewujudkan makna gramatikal kalimat yang logis. Konsepsi kalimat itu belum cukup untuk menampilkan kalimat efektif, sehingga diperlukan faktor lain dalam perwujudan kalimat menjadi kalimat efektif. Oleh karena itu, KALIMAT EFEKTIF adalah satuan bahasa (kalimat) yang secara tepat harus mewakili gagasan atau perasaan penulis dan harus pula dimengerti oleh pembaca sebagaimana yang dimaksudkan penulis. Jadi, kalimat efektif merupakan kalimat yang harus tepat sasaran dalam penyampaian dan pemerian bagi pembacanya. Disamping kaidah yang ada dalam kalimat, kalimat efektif perlu memperhatikan persyaratan dan menghindari hal-hal yang menyalahi kalimat efektif.
Caine, Donald B. Batas Nalar . Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia, 2005.
Gennep, Arnold Van. The Ritus of Passage. Chicago: Chicago University Press, 1992.
Oemarjati, Boen S. “Tanggung Jawab dalam Koeksistensi Berbudaya” dalam
Memaknai Kembara Bahasa dan Budaya (ed. Riris K. Toha-Sarumpaet). Jakarta: UI Press, 2012.
Gustianti, Rina dan Yulia Nazaruddin. (2005). 2012: Kiamat Tak JadiDatang . Jakarta: CV. Tiga Pena Mandiri.
12.  Lanjutkan jawaban tugas no.7 menjadi karangan ilmiah Anda yang lengkap disertai dengan kutipan, catatan kaki dan bibliografi.
Bahasa indonesia merupakan salah satu bahasa yang mempunyai struktur yang baik, hal tersebut dapat terlihat dari unsur-unsur yang sangat terkait satu sama lain. Unsur-unsur yang terkait ini tersebut memegang peran penting dalam menjaga keutuhan bahasa indonesia itu sendiri. Dalam perkembangannya bahasa indonesia saat ini telah mengalami beberapa perubahan, seperti dalam penggunaan ejaan, tata bahasa, penambahan kata-kata baru, dan sebagainya. Dalam hal ini kami berusaha membahas kembali beberapa unsur yang terkait seperti kutipan, catatan kaki, dan daftar pustaka. Pembahasan ini kami latar belakangi karena saat ini hampir sebagian besar penulis sebuah karya atau karangan ilmiah kurang memahami betul kaidah-kaidah yang benar dalam penulisan ketiga unsur tersebut. Oleh sebab itu, kami rasa penting untuk mengingatkan kembali kepada penulis dan pembaca agar memperhatikan sebuah aturan dan kaidah penulisan yang benar.
Penyusun suatu karangan ilmiah, seorang penulis mencari beberapa sumber untuk melengkapi karangan ilmiah tersebut. Sumber-sumber tersebut perlu dicantumkan ke dalam sebuah kutipan, catatan kaki maupun daftar pusaka. Penulisan kutipan, catatan kaki, dan daftar pusaka yang baik dan benar sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia harus diketahui terlebih dahulu sebelum melakukan penulisan karangan ilmiah. Sebagian besar orang belum memahami dan mempelajari tentang kutipan, catatan kaki, dan daftar pustaka bahkan mengabaikan tata cara penulisannya karena dianggap tidak begitu penting. Dalam kesempatan kali ini, kami akan menjelaskan kutipan, catatan kaki, dan daftar pusaka secara lengkap dan jelas. Dimana pembahasan ini sangat penting bagi kita semua dalam penulisan suatu karangan ilmiah agar sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia yang baik dan benar.
Setiap orang akan dipengaruhi oleh lingkungannya. Demikian pula denganprofesi seseorang.
Orang yang sukses berniaga punya kecenderugan bertindak dan menantang risiko di mana perlu.
1

            Seperti dikatakan oleh John Maynard Keynes, dst.