RESENSI BUKU PERTAMA
IDENTITAS BUKU
Judul Buku : Kenangan
Inspiratif Orde Lama & Orde Baru
Penulis : M.
Sanusi
Penerbit : Saufa
Cetakan : Pertama,
Januari 2014
Tebal : 186 halaman
PENULIS
M.
Sanusi lahir pada 28 Januari 1986. Pendidikan dasar dan
menengahnya diselesaikan di tanah kelahirannya. Saat ini, penulis berdomisili
di Yogyakarta sambil menyelesaikan studi di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
Jurusan Aqidah dan Filsafat antara tahun 2005 – 2008 (tidak selesai). Kemudian,
masuk di Jurusan Ilmu Komunikasi UIN Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora Sunan
Kalijaga, Yogyakarta.
Ia
mulai menulis di media berupa artikel dan resensi buku sejak tahun 2005, yang
telah dipublikasikan di harian lokal maupun nasional, seperti Kompas, Seputar Indonesia, Tempo, Jawa Pos, Republika, Bisnis Indonesia, Suara
Merdeka, Suara Karya, Joglosemar, Solopos, Bernas Jogja, Kompas Jogja, Pikiran
Rakyat, Kontan, Koran Jakarta, Balipost, Lampung Post, Merapi, Minggu Pagi,
Kedaulatan Rakyat, Surabaya Post, Surya, dan lain-lain.
Selain
aktif di Pesantren dan Yayasan Hasyim Asy’ari Yogyakarta, penulis juga aktif di
lembaga media Literacy Circle (MLC) Fakultas Ilmu Sosial dan Humanioraa UIN
Sunan Kalijaga Yogyakarta.
Bagi
pembaca yang menginginkan informasi lebih lengkap mengenai buku-buku kami,
silahkan akses www.divapress-online.com,
atau silahkan bergabung di Facebook Komunitas DIVA-Press, atau follow Twitter
kami, @divapress01.
PENDAHULUAN
Buku Kenangan Inspiratif Orde Lama & Orde Baru ini
membahas tentang Operasi Trikora, Gelora Bung Karno, Swasembada Beras, Program
Wajib Belajar, Transisi Orde Lama ke Orde Baru, Pemikiran Bung Karno, dan Pak
Harto, dll.
SINOPSIS
Berbicara ilmu
sosial-politik berkaitan dengan sejarah Orde Lama & Orde Baru, Tidak ada
masa pemerintahan yang lebih lama berkuasa di Indonesia dibandingkan Orde Lama
& Orde Baru. Soekarno yang 21 tahun berkuasa dan Soeharto yang memimpin
selama 32 tahun, sama-sama meninggalkan kenangan bagi bangsa ini. Mereka
menggoreskan tinta emas dalam sejarah Indonesia melalui berbagai kebijakan dan
strategi pembangunan yang khas di eranya.
Kenangan-kenangan
positif dan inspiratif yang mereka berikan pada bangsa ini tentu
dilatarbelakangi oleh pemikiran-pemikiran brilian. Buku ini hadir untuk
mengantarkan Anda menuju karya-karya yang mereka hasilkan di masa silam
dan masih teraa manfaatnya hingga saat
ini. Sebut saja Monumen Nasional yang menjadi ikon dan kebanggaan Indonesia.
Monas dibuat pada masa Bung Karno dengan segenapp makna filosofis dan historis.
Atau, pesawat Gatotkaca N-25 yang diakui dunia sebagai inovasi teknologi
kedirgantaraan mutakhir pada masanya, yakni pada masa kepemimpinan Pak Harto.
Segala
sumbangan mereka bukan hanya untuk dikenang, tetapi hendaknya menjadi pijakan
langkah transformatif menuju masa depan
bangsa yang lebih cerah. Harapannya, dengan belajar pada masa lalu, Indonesia
dapat mengembangkan prestasinya di masa mendatang, baik dalam bidang politik,
pendidikan, militer, pemberdayaan masyarakat, teknologi, bahkan pangan dan
olahraga.
KELEBIHAN
1. Banyak terdapat gambar yang menarik.
2. Penjelasannya sangat rinci.
3. Terdapat indeks untuk kata-kata yang sulit
dimengerti.
KEKURANGAN
1. Beberapa kata yang sulit dimengerti tidak
terdapat pada bagian indeks.
2. Bahasa yang digunakan sulit untuk dipahami.
RESENSI BUKU KEDUA
IDENTITAS BUKU
Judul Buku : Aku
Cinta Indonesia
Penulis : Prima
Kharismanita
Penerbit : PALAPA
Cetakan : Pertama,
2014
Tebal : 172 halaman
PENULIS
Prima Kharismanita lahir di Magetan
pada 26 September. Penulis merupakan lulusan Universitas Gajah Mada (UGM)
Yogyakarta. Sejak di bangku kuliah, penulis sudah aktif dalam berbagai kegiatan
sosial. Ia ikut berpartisipasi menjadi sukarelawan program layanan masyarakat
yang diadakan oleh UGM bekerja sama dengan Dinas Pariwisata Bantul.
Selain
kegiatan kemanusiaan, penulis juga aktif dalam kegiatan ilmiah. Setelah lulus
kliah pada tahun 2011, penulis mengabdikan dirinya untuk kegiatan sosial dalam
upaya memperjuangkan nasib anak kurang beruntung di CDP Kulonprogo dengan
bergabung di LSM Gugah Nurani Indonesia (GNI) sebagai staf tetap Departemen
Pelayanan Sponsorship. Pada tahun 2012, penulis ikut bergabung dengan komunitas
Kaliwening Yogyakarta untuk pengembangan sumber daya manusia di Panggang,
Gunung Kidul.
Pada
tahun yang sama, penulis pernah menjadi tentor
bahasa Indonesia di Realia Language and
Culture Center dengan peserta didik warga negara asing (WNA) yang bekerja
sebagai diplomat dan peneliti di Indonesia. Saat ini, penulis sedang
melanjutkan studi S2 jurusan Sastra Inggris di UGM Yogyakarta.
Bagi
pembaca yang menginginkan informasi lebih lengkap mengenai buku-buku kami, segera
akses www.divapress-online.com.
Selain itu, bergabunglah dengan kami di akun Facebook: Penerbit DIVA Press,
serta follow Twitter @divapress01.
PENDAHULUAN
Indonesia adalah negara yang mempunyai banyak
kekayaan. Baik dari kebudayaan, kesenian, suku, bangsa, kuliner, ataupun sumber
daya alam. Bahkan, bahasa Indonesia membuat Zorica Duboska yang berkebangsaan
Ceko ini mendedikasikan seluruh sisa hidupnya untuk memopulerkan kesenian dan
sastra Indonesia di dunia internasional. Selain itu, Elizabeth D. Inandiak yang
merupakan perempuan berkewarganegaraan Prancis, tertarik dengan budaya dan
kesusastraan Jawa sehingga ia memopulerkan kesusastraan tradisional Jawa di
mata Internasional.
SINOPSIS
“Seseorang
bisa saja berkata-kata yang bagus, namun butuh penulis untuk menyampaikannya
dengan baik sehingga mampu menjangkau lebih banyak orang.”
Begitulah ucap Janet De Neefe.
Perempuan kelahiran Melbourne ini adalah penggagas Ubud Writers and Readers Festival (UWRF), yaitu salah satu festival
penulis yang memperoleh pengakuan dunia internasional. Festival ini terbukti
telah mengembalikan citra Bali di mata internasional pasca peristiwa bom Kuta,
Bali, pada Oktober 2002 dan Oktober 2005 yang banyak menelan korban wisatawan
Asing dan menghancurkan beberapa tempat wisata.
Selain Janet, buku ini juga menampilkan
orang-orang Asing yang mengabdikan hidupnya untuk Indonesia, seperti Annete
Horschman, Ellis Nagel, Stanley Ann Dunham, dan Robin Lim. Mereka yang notabene
adalah warga keturunan, telah menunjukkan kepada kita bahwa tidak ada alasan
untuk tidak mencintai Indonesia. Lalu, kenapa kita tidak!?
KELEBIHAN
1. Semua isinya disampaikan secara lugas,
sistematis, terarah, dan lengkap.
2. Bahasa yang digunakan dapat mudah dimengerti dan
diserap.
3. Sebagai pedoman untuk mudah mempelajari
akuntansi.
KELEMAHAN
1. Tidak terdapat gambar yang menarik yang
menjelaskan isinya.
2. Banyaknya tabel-tabel
yang tidak terdapat keterangannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar