Tugas Wajib 1 : PI Dengan Topik Android Dilarang
Untuk Disidangkan
Karena menurut saya, penulisan ilmiah dengan topik
android belakangan ini sudah terlalu banyak dan sering untuk dibahas atau
disidangkan. Hal itu membuat dosen pembimbing dan dosen penguji sedikit tidak
tertarik dengan topik tersebut. Karena mereka melihat bahwa mahasiswa yang
mengambil topik tersebut belum mampu untuk membuat atau mengembangkan ide dan
terobosan yang baru tentang android ke tingkat yang lebih baik. Mahasiswa lebih
sering mencontoh ide-ide yang sudah ada sebelumnya. Hal itu yang membuat
mahasiswa sedikit mengalami kemunduran, karena mereka tidak dapat untuk
menemukan suatu ide yang dapat membuat android itu jauh lebih baik lagi dari
pada sebelumnya.
Tugas Wajib 2 : Sistem Electronic Budgeting
Perseteruan APBD Antara Pemprov & DPRD DKI,
Ahok: Sudah Sejak 2007
Jakarta - Perseteruan antara DPRD dan Pemprov
DKI Jakarta terkait APBD masih terus bergulir. Gubernur DKI Jakarta Basuki T
Purnama (Ahok) menyebut kasus semacam itu sebetulnya telah terjadi sejak lama.
"Persoalan ini sudah berlaku sejak tahun 2007. Bang Yos (Sutiyoso) dulu juga (bulan) Maret nggak selesai APBD-nya. Sudah biasa ini kayak begitu," ujar Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Jumat (13/3/2015).
Ahok mengatakan, kekisruhan yang terjadi antara DPRD dan Pemprov saat ini sebenarnya sangat sederhana, yaitu karena dirinya tidak mau memasukkan anggaran UPS sebesar Rp 12,1 triliun ke dalam APBD. Namun hal itu berbuntut panjang hingga DPRD membuat tim angket untuk Ahok.
Ahok tetap tak goyah. Ia bersikeras untuk menghilangkan penggelembungan anggaran yang telah terjadi selama ini.
"UPS itu jelas korup. Belum lagi scanner 3D, belum lagi electronic system management sekolah. Mana ada orang beli software satu sekolah sampai Rp 5 miliar, terus sekolah lain mesti kopi, nggak boleh," keluhnya.
Oleh karena itu, sistem yang paling baik menurutnya adalah dengan menggunakan e-budgeting. Dengan e-budgeting, semua pihak dapat mengontrol APBD DKI Jakarta.
Selama ini, menurut Ahok, DPRD tidak pernah membahas anggaran. Pertemuan yang dilakukan DPRD dan Pemprov dalam membahas anggaran, hanyalah formalitas saja.
"Jadi terserah eksekutif yang isi, cuma pada akhirnya dia kasih pokok pikirannya dia. SKPD yang butuh, jalanin dapat komisi, nggak jalanin jadi silpa. Makanya DKI silpanya banyak," urainya.
Hal itulah menurutnya yang membuat DPRD marah. DPRD kemudian menuduh Pemprov tidak mengajak mereka melakukan pembahasan.
"Makanya saya tahun ini minta di Youtube-kan semua waktu pembahasan komisi dan SKPD. Ada nggak komisi titipin waktu itu? Gak ada. Sudah selesai, baru dia titip," tutupnya.
"Persoalan ini sudah berlaku sejak tahun 2007. Bang Yos (Sutiyoso) dulu juga (bulan) Maret nggak selesai APBD-nya. Sudah biasa ini kayak begitu," ujar Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Jumat (13/3/2015).
Ahok mengatakan, kekisruhan yang terjadi antara DPRD dan Pemprov saat ini sebenarnya sangat sederhana, yaitu karena dirinya tidak mau memasukkan anggaran UPS sebesar Rp 12,1 triliun ke dalam APBD. Namun hal itu berbuntut panjang hingga DPRD membuat tim angket untuk Ahok.
Ahok tetap tak goyah. Ia bersikeras untuk menghilangkan penggelembungan anggaran yang telah terjadi selama ini.
"UPS itu jelas korup. Belum lagi scanner 3D, belum lagi electronic system management sekolah. Mana ada orang beli software satu sekolah sampai Rp 5 miliar, terus sekolah lain mesti kopi, nggak boleh," keluhnya.
Oleh karena itu, sistem yang paling baik menurutnya adalah dengan menggunakan e-budgeting. Dengan e-budgeting, semua pihak dapat mengontrol APBD DKI Jakarta.
Selama ini, menurut Ahok, DPRD tidak pernah membahas anggaran. Pertemuan yang dilakukan DPRD dan Pemprov dalam membahas anggaran, hanyalah formalitas saja.
"Jadi terserah eksekutif yang isi, cuma pada akhirnya dia kasih pokok pikirannya dia. SKPD yang butuh, jalanin dapat komisi, nggak jalanin jadi silpa. Makanya DKI silpanya banyak," urainya.
Hal itulah menurutnya yang membuat DPRD marah. DPRD kemudian menuduh Pemprov tidak mengajak mereka melakukan pembahasan.
"Makanya saya tahun ini minta di Youtube-kan semua waktu pembahasan komisi dan SKPD. Ada nggak komisi titipin waktu itu? Gak ada. Sudah selesai, baru dia titip," tutupnya.
JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta
Basuki Tjahaja Purnama sempat mengancam anggota DPRD DKI jika tak menerbitkan
peraturan daerah (perda) terkait APBD 2015. Ancaman tersebut adalah tidak akan
memberikan gaji kepada anggota Dewan.
Menanggapi ancaman Basuki, anggota DPRD dari Fraksi Partai Gerindra, Prabowo Soenirman, mengaku tidak gentar. Menurut dia, mau digaji atau tidak, hal itu tidak akan berpengaruh pada keputusan tiga pimpinan Badan Anggaran (Banggar) yang menerbitkan peraturan gubernur (pergub) penggunaan pagu APBD Perubahan 2014.
"Kita bukan anak buah dia. Kita setara. Kalau menghentikan gaji, kita juga punya hak buat menuntut. Lagian, di sini rata-rata pengusaha semua. Kalau bukan pengusaha, mana mungkin masuk DPRD?" ujar Prabowo di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (24/3/2015).
Prabowo, yang juga adalah anggota Banggar DPRD DKI, menambahkan, kehidupan anggota Dewan secara finansial tidak akan terganggu jika tidak digaji sampai seterusnya.
Pendapat yang sama turut diutarakan oleh ketua tim angket Mohamad Sangaji. "Ya, kalau enggak digaji, enggak apa-apa," kata Sangaji singkat.
Selain mengancam tidak akan memberi gaji, Basuki juga mengancam tidak jadi memberikan password e-budgeting kepada Ketua DPRD DKI Prasetio Edi Marsudi. Padahal, sebelumnya, Basuki berjanji memberikan password e-budgeting kepada Prasetio untuk mengawasi anggaran-anggaran yang tidak sesuai dengan alokasi programnya.
Menanggapi ancaman Basuki, anggota DPRD dari Fraksi Partai Gerindra, Prabowo Soenirman, mengaku tidak gentar. Menurut dia, mau digaji atau tidak, hal itu tidak akan berpengaruh pada keputusan tiga pimpinan Badan Anggaran (Banggar) yang menerbitkan peraturan gubernur (pergub) penggunaan pagu APBD Perubahan 2014.
"Kita bukan anak buah dia. Kita setara. Kalau menghentikan gaji, kita juga punya hak buat menuntut. Lagian, di sini rata-rata pengusaha semua. Kalau bukan pengusaha, mana mungkin masuk DPRD?" ujar Prabowo di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (24/3/2015).
Prabowo, yang juga adalah anggota Banggar DPRD DKI, menambahkan, kehidupan anggota Dewan secara finansial tidak akan terganggu jika tidak digaji sampai seterusnya.
Pendapat yang sama turut diutarakan oleh ketua tim angket Mohamad Sangaji. "Ya, kalau enggak digaji, enggak apa-apa," kata Sangaji singkat.
Selain mengancam tidak akan memberi gaji, Basuki juga mengancam tidak jadi memberikan password e-budgeting kepada Ketua DPRD DKI Prasetio Edi Marsudi. Padahal, sebelumnya, Basuki berjanji memberikan password e-budgeting kepada Prasetio untuk mengawasi anggaran-anggaran yang tidak sesuai dengan alokasi programnya.
Referensi :
Tugas Wajib 3 : Skripsi atau Kompre ?
Pilih Skripsi atau Kompre ?
Skripsi
Skripsi merupakan karya
tulis ilmiah atau karangan ilmiah yang mengemukakan pendapat penulis
berdasarkan dari pendapat orang lain. Selain itu skripsi dibuat bertujuan untuk
mendapatkan gelar sarjana (S1) bagi para mahasiswa yang ingin mendapatkan gelar
sarjana. Skripsi dijadikan syarat kelulusan di program S-1 dengan maksud
memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk menunjukkan bahwa dia dapat
menerapkan langkah-langkah pendekatan ilmiah untuk memperoleh pengetahuan dan
melaporkannya secara tertulis. Biasanya, dalam skripsi tidak dituntut
adanya sintesis baru atau penemuan baru.
Kompre
Kompre merupakan salah satu
syarat untuk mendapatkan gelar sarjana (S1) bagi mahasiswa yang tidak mengambil
jalur skripsi untuk menyelesaikan kuliahnya di program S1. Kompre ini berbeda
dengan skripsi, dimana kompre tidak membuat suatu karya tulis ilmiah dan
penelitian melainkan hanya sebuah pilihan mata kuliah yang akan diujikan.
Persyaratan yang harus
dipenuhi oleh mahasiswa untuk mengikuti sidang sarjana adalah sebagai berikut :
A. Kompre
1. Telah menyelesaikan 160
SKS dan memiliki IPk keseluruhan minimal 2,00 dan IPK Ujian Utama minimal 2,75.
2. Telah dinyatakan lulus
Penulisan Ilmiah/Penelitian/Kerja Praktek
3. Telah dinyatakan lulus
workshop pembekalan
4. Telah dinyatakan lulus
kursus pembekalan
5. Telah dinyatakan lulus
Aptitude Test
6. Telah dinyatakan bebas
dari peminjaman buku di perpustakaan
7. Telah menyelesaikan
segala administrasi dan keuangan hingga semester yang sedang berjalan.
B. Skripsi
Syarat yang diajukan untuk
bisa skripsi hampir sama dengan kompre hanya saja ada beberapa syarat tambahan
:
1. IPK total sampai dengan
semester 6 atau sampai batas tanggal pengajuan ke sektor harus >= 3,25
2. Telah menyelesaikan
penulisan skripsinya, dan telah mendapat surat persetujuan dari dosen
pembimbing untuk disidangkan.
3. Telah menggandakan
skripsinya sebanyak 4 copy, dengan bentuk dan format sesuai ketentuan.
Setelah melihat definisi di atas dan persyaratannya, saya lebih memilih
jalur skripsi dibandingkan dengan jalur kompre untuk mendapatkan gelar sarjana
(S1). Karena tujuan dari skripsi adalah mahasiswa mampu untuk menyusun dan
menulis suatu karya ilmiah, sesuai dengan bidang ilmu yang tempuh. Selain itu
mahasiswa mampu melakukan penelitian dari mulai merumuskan masalah, mengolah
data, mengumpulkan data, menganalisis, dan menarik suatu kesimpulan. Dan masih
ada tujuan yang lain, yaitu membantu mahasiswa menyampaikan, menggunakan,
mengaplikasikan ilmu dan pengetahuan yang diperoleh menjadi suatu yang terpadu
untuk pengembangan ilmu.
Referensi :
Tugas Wajib 4 : Lulusan Sistem Informasi
Pilihan Karier Setelah Lulus Dari Jurusan Sistem
Informasi
Dosen saya di kelas pernah berkata bahwa jangkauan pekerjaan
lulusan sistem informasi itu luas maka dari itu tentukan apa keahlianmu dan
dibidang apa kamu akan berkecimpung nanti. Lalu setelah saya survey di beberapa
web lowongan kerja, peluang kerja untuk lulusan Sistem Informasi lumayan
banyak. Antara lain seperti Programmer, Junior Manager Assistant, System
Analyst Assistant, Application development, Monitoring System, Search Engine
Optimizer, Network Administrator, System analyst dan beberapa pekerjaan yang
masih berkaitan dengan teknologi informasi lainnya. Perusahaan yang membutuhkan
adalah perusahaan yang bergerak di berbagai bidang, mulai dari perbankan,
keuangan, asuransi, otomotif, industri software, dan lainnya. Sistem
kerja ada yang tetap, per jam, kontrak, paruh waktu, dan sebagainya. Meskipun pada
awalnya saya ingin jadi pengusaha, tapi kalau harus memilih dari pilihan yang
ada di atas, saya ingin jadi analis sistem, karena analis membutuhkan
ketelitian dan kreatifitas dalam melihat sudut pandang sebuah sistem. Disamping
itu juga saya dengar bahwa analis sistem memiliki hidup yang menjanjikan.
Tugas Sunnah : Seorang Pemimpi
Saya mengenal
sepakbola dari saya kecil, yaitu ketika saya masih berusia 3 tahun. Teman saya selalu mengajak saya bermain sepakbola, tetapi saya
lebih tertarik dengan bulutangkis.
Ketika saya berumur
8 tahun saya selalu tidak diajak bermain sepakbola oleh teman teman saya di SD.
Saya hanya berdiam diri melihat teman teman saya bermain sepak bola. Dan saya
mulai belajar bermain sepakbola ketika saya kelas 3 SD.
Ketika saya sudah
terbiasa bermain sepak bola, saya tidak ragu lagi bermain bola dengan teman-teman.
Ingat sepak bola
saya selalu teringat Cristiano Ronaldo. Saya menyukai olahraga sepakbola ketika
saya melihat Cristiano ronaldo. Dengan permainannya yang sangat indah dan cara
caranya bermain di rumput hijau membuat saya menyukai sepak bola.
Pemain ini yang membuat saya menyukai sepak bola. Saya
ingin menjadi seperti dia, saya berharap bisa bermain bola sebagai pemain
professional di lapangan.
Permainannya yang
sangat indah, cara-caranya mengecoh lawan membuat saya lebih menyukai sepakbola daripada
bulutangkis.
Saya sangat menyukai Cristiano Ronaldo. Saya selalu mengoleksi foto-fotonya ketika saya melihat foto lama nya atau pun foto nya dengan klub nya yang baru.
Tetapi mengingat
keinginan saya tidak pernah diperboleh kan oleh keluarga saya, mungkin saya
tidak akan bisa menjadi seperti Cristiano Ronaldo.
Saya pernah
bermimpi menjadi pemain sepak bola terbaik di Dunia. Pada
mimpi saya itu saya bermain sepakbola dengan saudara saudara saya. Ketika saya bermain,
pelatih TIMNAS Indonesia melihat permainan saya. Akhirnya saya bisa bermain di TIMNAS. Ketika saya
membela Indonesia melawan Saudi Arabia, saya disuruh bermain di salah satu klub Arab. Akhirnya saya berminat bermain di klub itu. Setelah Indonesia melawan Saudi Arabia. Setelah di Saudi saya berpindah ke Turki. Dan akhirnya saya bermain di Spanyol. Sesuai dengan cita-cita saya yaitu bermain di Real Madrid. Dalam mimpi tersebut saya bermain di Real
Madrid. Satu tahun bermain di
Manchester United saya di beri gelar PEMAIN TERBAIK DUNIA 2020.
Akhirnya saya
terbangun dari tidur saya . ”Ternyata itu hanya mimpi” saya berkata
seperti itu di dalam hati.
Walaupun demikian
saya tetap ingin menjadi pemain sepakbola terbaik di Dunia dan saya masih berusaha untuk
menggapai cita-cita
saya tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar