Senin, 01 April 2013

Manusia dan Kebudayaan

Pengertian manusia dan budaya, unsur budaya, nilai budaya

Pengertian manusia dan kebudayaan
             Manusia merupakan ciptaan Tuhan Yang Maha Esa sebagai khalifah dibumi dengan dibekali akal pikiran untuk berkarya dimuka bumi. Manusia memiliki perbedaan baik secara biologis maupun rohani. Secara biologis umumnya manusia dibedakan secara fisik sedangkan secara rohani manusia dibedakan berdasarkan kepercayaannya/agama.
Penggolongan manusia yang paling utama yaitu berdasarkan pada jenis kelaminnya. Apakah ia seorang perempuan atau laki-laki. Penggolongan lainnya yaitu berupa darah, rambut, keturunan, dan masih banyak yang lainnya.
Kebudayaan tidak terlahir begitu saja, kebudayaan merupakan hasil interaksi manusia yang merupakan perwujudan dari karya manusia.
Kebudayaan menurut para ahli,yaitu:
  1. Menurut E.B.Taylor (1871), kebudayaan adalah kompleks yang mencakup pengetahuan, kepercayaan, kesenian , moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan lainnya serta kebiasaan yang didapat oleh manusia sebagai anggota masyarakat.
  2.  Menurut Selo Sumarjan dan Soelaeman Soemardi merumuskan kebudayanan sebagai semua hasil karya, ras, dan cipta masyarakat.
  3.  Menurut Sutan Takdir Alisyahbana, kebudayaan adalah manifestasi dari cara berfikir.
  4. Menurut Koentjaraningrat, kebudayaan adalah keseluruhan gagasan dan karya manusia yang harus dibiasakan dengan belajar , beserta dari keseluruhan budi pekertinya.
  5. Menurut A.L. Krober. Dan C. Kluckon, mengatakan bahwa kebudayaan adalah manifesta atau penjelmaan kerja jiwa manusia dalam arti seluas-luasnya.
Manusia dan kebudayaan
            Manusia terdiri dari 4 unsur,yaitu:
1.   Jasad: badan kasar manusia yang nampak dari luarnya, dapat diraba dan difoto, serta menempati ruang dan waktu.
2.      Hayat: mengadung unsur hidup yang ditandai dengan gerak
3.      Ruh: bimbingan dan pimpinan tuhan, daya yang bekerja secara spiritual dan memahami kebanaran.
4.      Nafs: dalam pengertian diri atau keakuan, yaitu kesadaran tantang diri sendiri.
Unsur- unsur kebudayaan,yaitu:
  1. Menurut Melville J. Herkovits, kebudayaan adalah terdiri dari empat unsur yaitu: alat teknologi,sistem ekonomi, keluarga, dankekuatan politik.
  2. Menurut Bronislaw  Malinowski, unsur kebudayaan terdiri dari sistem norma,organisasi ekonomi,alat-alat atau lembaga maupunpetugas penyelidikan dan organisasi kekuatan.
  3. Menurut C. Kluckhon, ada tujuh kebudayaan universal yaitu: sistem religi, sistem organisasi kemasyarakatan, sistem pengetahuan, sistem mata pencaharian hidup dan sistem ekonomi, sistem teknologi dan peralatan, bahasa dan kesenian.
Nilai-nilai budaya
Merupakan nilai- nilai yang disepakati dan tertanam dalam suatu masyarakat, lingkup organisasi, lingkungan masyarakat, yang mengakar pada suatu kebiasaan, kepercayaan (believe), simbol-simbol, dengan karakteristik tertentu yang dapat dibedakan satu dan lainnya sebagai acuan prilaku dan tanggapan atas apa yang akan terjadi atau sedang terjadi.
Nilai-nilai budaya akan tampak pada simbol-simbol, slogan, moto, visi misi, atau sesuatu yang nampak sebagai acuan pokok moto suatu lingkungan atau organisasi.
Ada tiga hal yang terkait dengan nilai-nilai budaya ini yaitu :
  1. Simbol-simbol, slogan atau yang lainnya yang kelihatan kasat mata (jelas)
  2. Sikap, tindak laku, gerak gerik yang muncul akibat slogan, moto tersebut
  3. Kepercayaan yang tertanam (believe system) yang mengakar dan menjadi kerangka acuan dalam bertindak dan berperilaku (tidak terlihat).
Kaitan manusia dan kebudayaan
  • Secara sederhana hubungan antara manusia dan kebudayaan adalah manusia sebagai perilaku kebudayaan dan kebudayaan merupakan obyek yang dilaksanakan manusia dari sisi lain hubungan antara manusia dan kebudayaan ini dapat dipandang setara dengan hubungan antara manusia dan masyarakat dinyatakan sebagai dialektis. Proses dialektis ini tercipta melalui tiga tahap yaitu :
  • 1.    Eksternalisasi, proses dimana manusia mengekspresikan dirinya dengan membangun dunianya;
  • 2.   Obyektivasi, proses dimana masyarakat menjadi realitas obyektif, yaitu suatu kenyataan yang terpisah dari manusia dan berhadapan dengan manusia;
  • 3.  Internalisasi, proses dimana masyarakat disergap kembali oleh manusia. Maksudnya bahwa manusia mempelajari kembali masyarakatnya sendiri agar dia dapat hidup dengan baik.
Hubungan manusia dan kebudayaan sangat erat kaitannya kerana kebudayaan merupakan alat untuk bersosialisasi antara manusia dengan manusia lain agar terjadi interaksi satu sama lainnya. Dalam hidup manusia pasti membutuhkan orang lain untuk melangsungkan hidupnya baik yang secara langsung maupun yang tidak langsung karena manusia merupakan mahluk yang memiliki jiwa sosial.
Sekaya apapun seorang manusia pasti akan membutuhkan manusia lainnya yang disebabkan karena suatu hal yang tidak bisa ia kerjakan atau ia bisa melakukannya namun ia tidak memiliki waktu untuk mengerjakannya. Hal inilah yang menyebabkan seseorang berinteraksi dengan orang lain, sehingga terjadi suatu kebudayaan.
Bagan Psikososiogram Manusiahttps://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh-fPk7RrviS207kMbXjJ7iFQvQMQjUe_wYStQzjZS861hnEvWQr2So8C10LlL0iJr5B9JUukq68SttbcUnOea5s13TnezAedeIx4bR9cc9yvbwKRuZAgY77eh14iAGt-6NYVqSFYcpDS0/s320/Bagan-Psiko-Sosiogram.jpg  
Nomor 0 : lingkungan dunia luar yang berarti tentang pendapat dan pikiran seseorang tentang dunia atau daerah yang belum pernah dikunjungi atau dijumpai.
Nomor 1 : lingkaran hubungan jauh yang berarti pikiran dan gagasan manusia tentang berbagai macam hal.
Nomor 2 : lingkaran hubungan berguna. Bisa dianalogikan hubungan antara murid dengan guru, pedagang dan pembeli.
Nomor 3 : lingkaran hubungan karib. Di sini manusia memiliki seseorang atau sesuatu yang dianggap bisa menjadi curahan hati dan tempat untuk meminta bantuan.
Nomor 4 : kesadaran yang dinyatakan. manusia mengungkapkankepada orang lain apa yang ada di pikirannya seperti perasaan, pengetahuan dan sebagainya.
Nomor 5 : kesadaran yang tidak dinyatakan. Maksudnya pikiran – pikiran dan gagasan yang ada disimpan sendiri oleh manusia tersebut dan tidak ada seorang lain pun yang dapat mengetahuinya.
Nomor 6 : Sub sadar karena sewaktu – waktu unsur – unsur yang sudah tertanam bisa meledak keluar lagi dan mengganggu kebiasaan sehari – hari.
Nomor 7 : daerah tak sadar dan sub sadar. Tak sadar karena memang sudah tertanam jauh di dalam diri manusia dan tak mampu disadari bahkan oleh manusia itu sendiri
.  

Menurut pendapat saya akibat lunturnya nilai2 budaya di Indonesia karena masyarakat Indonesia terlalu mengikuti kebudayaan asing dan tidak melestarikan kebudayaan bangsanya sendiri jadi kebudayaan Indonesia mulai pudar.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar