Minggu, 28 Desember 2014

Resensi Buku

RESENSI BUKU PERTAMA
                  
IDENTITAS BUKU

Judul Buku      : Kenangan Inspiratif Orde Lama & Orde Baru
Penulis             : M. Sanusi
Penerbit           : Saufa
Cetakan           : Pertama, Januari 2014
Tebal               : 186 halaman



PENULIS

M. Sanusi lahir pada 28 Januari 1986. Pendidikan dasar dan menengahnya diselesaikan di tanah kelahirannya. Saat ini, penulis berdomisili di Yogyakarta sambil menyelesaikan studi di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Jurusan Aqidah dan Filsafat antara tahun 2005 – 2008 (tidak selesai). Kemudian, masuk di Jurusan Ilmu Komunikasi UIN Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora Sunan Kalijaga, Yogyakarta.
            Ia mulai menulis di media berupa artikel dan resensi buku sejak tahun 2005, yang telah dipublikasikan di harian lokal maupun nasional, seperti Kompas, Seputar Indonesia, Tempo,  Jawa Pos, Republika, Bisnis Indonesia, Suara Merdeka, Suara Karya, Joglosemar, Solopos, Bernas Jogja, Kompas Jogja, Pikiran Rakyat, Kontan, Koran Jakarta, Balipost, Lampung Post, Merapi, Minggu Pagi, Kedaulatan Rakyat, Surabaya Post, Surya, dan lain-lain.
            Selain aktif di Pesantren dan Yayasan Hasyim Asy’ari Yogyakarta, penulis juga aktif di lembaga media Literacy Circle (MLC) Fakultas Ilmu Sosial dan Humanioraa UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
            Bagi pembaca yang menginginkan informasi lebih lengkap mengenai buku-buku kami, silahkan akses www.divapress-online.com, atau silahkan bergabung di Facebook Komunitas DIVA-Press, atau follow Twitter kami, @divapress01.

PENDAHULUAN

Buku Kenangan Inspiratif Orde Lama & Orde Baru ini membahas tentang Operasi Trikora, Gelora Bung Karno, Swasembada Beras, Program Wajib Belajar, Transisi Orde Lama ke Orde Baru, Pemikiran Bung Karno, dan Pak Harto, dll.

SINOPSIS

Berbicara ilmu sosial-politik berkaitan dengan sejarah Orde Lama & Orde Baru, Tidak ada masa pemerintahan yang lebih lama berkuasa di Indonesia dibandingkan Orde Lama & Orde Baru. Soekarno yang 21 tahun berkuasa dan Soeharto yang memimpin selama 32 tahun, sama-sama meninggalkan kenangan bagi bangsa ini. Mereka menggoreskan tinta emas dalam sejarah Indonesia melalui berbagai kebijakan dan strategi pembangunan yang khas di eranya.
            Kenangan-kenangan positif dan inspiratif yang mereka berikan pada bangsa ini tentu dilatarbelakangi oleh pemikiran-pemikiran brilian. Buku ini hadir untuk mengantarkan Anda menuju karya-karya yang mereka hasilkan di masa silam dan  masih teraa manfaatnya hingga saat ini. Sebut saja Monumen Nasional yang menjadi ikon dan kebanggaan Indonesia. Monas dibuat pada masa Bung Karno dengan segenapp makna filosofis dan historis. Atau, pesawat Gatotkaca N-25 yang diakui dunia sebagai inovasi teknologi kedirgantaraan mutakhir pada masanya, yakni pada masa kepemimpinan Pak Harto.
            Segala sumbangan mereka bukan hanya untuk dikenang, tetapi hendaknya menjadi pijakan langkah transformatif  menuju masa depan bangsa yang lebih cerah. Harapannya, dengan belajar pada masa lalu, Indonesia dapat mengembangkan prestasinya di masa mendatang, baik dalam bidang politik, pendidikan, militer, pemberdayaan masyarakat, teknologi, bahkan pangan dan olahraga.

KELEBIHAN

1. Banyak terdapat gambar yang menarik.
2. Penjelasannya sangat rinci.
3. Terdapat indeks untuk kata-kata yang sulit dimengerti.

KEKURANGAN

1. Beberapa kata yang sulit dimengerti tidak terdapat pada bagian indeks.
2. Bahasa yang digunakan sulit untuk dipahami.



RESENSI BUKU  KEDUA

IDENTITAS BUKU

Judul Buku      : Aku Cinta Indonesia                 
Penulis             : Prima Kharismanita
Penerbit           : PALAPA
Cetakan           : Pertama, 2014
Tebal               : 172 halaman



PENULIS

            Prima Kharismanita lahir di Magetan pada 26 September. Penulis merupakan lulusan Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta. Sejak di bangku kuliah, penulis sudah aktif dalam berbagai kegiatan sosial. Ia ikut berpartisipasi menjadi sukarelawan program layanan masyarakat yang diadakan oleh UGM bekerja sama dengan Dinas Pariwisata Bantul.
            Selain kegiatan kemanusiaan, penulis juga aktif dalam kegiatan ilmiah. Setelah lulus kliah pada tahun 2011, penulis mengabdikan dirinya untuk kegiatan sosial dalam upaya memperjuangkan nasib anak kurang beruntung di CDP Kulonprogo dengan bergabung di LSM Gugah Nurani Indonesia (GNI) sebagai staf tetap Departemen Pelayanan Sponsorship. Pada tahun 2012, penulis ikut bergabung dengan komunitas Kaliwening Yogyakarta untuk pengembangan sumber daya manusia di Panggang, Gunung Kidul.
            Pada tahun yang sama, penulis pernah menjadi tentor bahasa Indonesia di Realia Language and Culture Center dengan peserta didik warga negara asing (WNA) yang bekerja sebagai diplomat dan peneliti di Indonesia. Saat ini, penulis sedang melanjutkan studi S2 jurusan Sastra Inggris di UGM Yogyakarta.
            Bagi pembaca yang menginginkan informasi lebih lengkap mengenai buku-buku kami, segera akses www.divapress-online.com. Selain itu, bergabunglah dengan kami di akun Facebook: Penerbit DIVA Press, serta follow Twitter @divapress01.

PENDAHULUAN

Indonesia adalah negara yang mempunyai banyak kekayaan. Baik dari kebudayaan, kesenian, suku, bangsa, kuliner, ataupun sumber daya alam. Bahkan, bahasa Indonesia membuat Zorica Duboska yang berkebangsaan Ceko ini mendedikasikan seluruh sisa hidupnya untuk memopulerkan kesenian dan sastra Indonesia di dunia internasional. Selain itu, Elizabeth D. Inandiak yang merupakan perempuan berkewarganegaraan Prancis, tertarik dengan budaya dan kesusastraan Jawa sehingga ia memopulerkan kesusastraan tradisional Jawa di mata Internasional.

SINOPSIS

“Seseorang bisa saja berkata-kata yang bagus, namun butuh penulis untuk menyampaikannya dengan baik sehingga mampu menjangkau lebih banyak orang.”
            Begitulah ucap Janet De Neefe. Perempuan kelahiran Melbourne ini adalah penggagas Ubud Writers and Readers Festival (UWRF), yaitu salah satu festival penulis yang memperoleh pengakuan dunia internasional. Festival ini terbukti telah mengembalikan citra Bali di mata internasional pasca peristiwa bom Kuta, Bali, pada Oktober 2002 dan Oktober 2005 yang banyak menelan korban wisatawan Asing dan menghancurkan beberapa tempat wisata.
            Selain Janet, buku ini juga menampilkan orang-orang Asing yang mengabdikan hidupnya untuk Indonesia, seperti Annete Horschman, Ellis Nagel, Stanley Ann Dunham, dan Robin Lim. Mereka yang notabene adalah warga keturunan, telah menunjukkan kepada kita bahwa tidak ada alasan untuk tidak mencintai Indonesia. Lalu, kenapa kita tidak!?
                                
KELEBIHAN

1. Semua isinya disampaikan secara lugas, sistematis, terarah, dan lengkap.
2. Bahasa yang digunakan dapat mudah dimengerti dan diserap.
3. Sebagai pedoman untuk mudah mempelajari akuntansi.

KELEMAHAN

1. Tidak terdapat gambar yang menarik yang menjelaskan isinya.
2. Banyaknya tabel-tabel yang tidak terdapat keterangannya.