Rabu, 16 April 2014

Kepemimpinan

 Dalam tulisan kali ini saya akan membahas tentang "Kepemimpinan". Adapun yang saya bahas dalam penulisan kali ini meliputi :
1.       Arti penting kepemimpinan.
2.       Tipologi kepemimpinan.
3.       Faktor-faktor yang mempengaruhi kepemimpinan.
4.       Implikasi manajerial kepemimpinan dalam organisasi

Berikut ini saya akan langsung membahas dan menjelaskan  tentang ke 4 (empat) materi yang telah diuraikan di atas. 

Arti Penting Kepemimpinan

Berikut ini beberapa Pengertian Kepemimpinan Menurut para Ahli:
·         Pengertian Kepemimpinan Menurut George R. Terry (1972:458): Kepemimpinan adalah aktivitas mempengaruhi orang-orang supaya diarahkan mencapai tujuan organisasi.
·         Pengertian Kepemimpinan Menurut Ralph M. Stogdill dalam Sutarto (1998b:13):Kepemimpinan adalah suatu proses mempengaruhi kegiatan-kegiatan sekelompok orang yang terorganisasi dalam usaha mereka menetapkan dan mencapai tujuan.
·         Pengertian Kepemimpinan Menurut Sutarto (1998b:25): Kepemimpinan adalah rangkaian kegiatan penataan berupa kemampuan mempengaruhi perilaku orang lain dalam situasi tertentu agar bersedia bekerja sama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
·         Pengertian Kepemimpinan Menurut Stoner: Kepemimpinan adalah suatu proses mengenai pengarahan dan usaha untuk mempengaruhi kegiatan yang berhubungan dengan anggota kelompok.
Kesimpulan ini, menurut Pamudji, harus tetap disandingkan dengan pemahaman tentang organisasi. Menurutnya, kepemimpinan itu ada dalam setiap usaha kelompok atau memiliki usaha strategis dalam kegiatan kelompok atau organisasi, karenanya, kepemimpinan adalah kemampuan untuk menggerakan dan mengerahkan orang-orang pada tujuan yang dikehendaki oleh pemimpin (1988: 39). Kesimpulan Pamudji berdasarkan pengertian yang lebih terperinci dari Ralph M. Stogdill (1988: 27), yang menjelaskan bahwa kepemimpinan berarti :
1.          Titik pusat proses kelompok-kelompok
2.          Sesuatu kepribadian yang mempunyaipengaruh
3.          Seni untuk mencapai kesesuaian paham atau kesetujuan dan kesepakatan;
4.          Pelaksanaan pengaruh
5.          Tindakan atau perilaku
6.          Suatu bentuk persesuasi
7.          Hubungan kekuatan atau kekuasaan
8.          Sarana pencapaian tujuan
9.          Suatu hasil dari interaksi; dan
10.       Inisiasi (permulaan) dari stuktur
Kartini Kartono mencoba mengelaborasi kesepuluh pengertian kepemimpinan yang dikemukakan Stogdill di atas. Menurutnya, (1988 :39), dari pengertian-pengertian di atas, ada tiga unsur yang tidak dapat dihilangkan yaitu :
1.          Kepemimpinan, berarti kemampuan mempengaruhi orang lain, bawahan, atau kelompok;
2.          Kepemimpinan, berarti mengarahkan tingkahlaku bawahan atau orang lain; dan
3.          Kepemimpinan, berarti upaya untuk mencapai tujuan pemimpin.

2. Tipologi Kepemimpinan

    a. Tipe Otokratis
    
   Ciri-ciri seorang pemimpin yang otokratis adalah menganggap organisasi sebagai milik pribadi, mengidentikkan tujuan pribadi dengan tujuan organisasi, menganggap bawahan sebagai alat semata-mata, tidak mau menerima kritik dan saran, tergantung keputusan formalnya, sering memaksa, dan bersifat menghukum dalam menjalankan kegiatan.

     b. Tipe Militeristis 
      
     Perlu diperhatikan bahwa tipe militeristis ini berbeda dengan seorang pemimpin organisasi militer. Pemimpin yang bertipe militeristis memiliki sifat-sifat sebagai berikut :
·         Dalam setiap kegiatan selalu menggerakkan bawahan dengan bergantung kepada pangkat dan jabatannya.
·         Senang terhadap formalitas yang berlebihan.
·         Menuntut disiplin yang tinggi dan kaku dari bawahan.
·         Sulit menerima kritikan dari bawahan.
     c. Tipe Paternalistis
         
        Ciri-ciri seorang pemimpin yang paternalistis adalah sebagai berikut :
·         Menganggap bawahannya sebagai manusia yang tidak dewasa.
·         Bersikap terlalu melindungi (over protective) bawahan.
·         Belum percaya terhadap bawahan dan jarang memberikan kesempatan untuk mengambil keputusan dan mengembangkan kreativitas, sehingga menganngap dirinya paling benar.
·         Tidak memberikan kesmpatan terhadap bawahannya untuk berkarya dan berkembang.

     
     d. Tipe Karismatik 

         Seorang pemimpin bertipe ini mempunyai daya tarik yang amat besar dan karenanya memiliki pengikut yang jumlahnya sangat besar. Tidak ada sebab-sebab yang menyatakan mengapa seseorang pemimpin memiliki karisma. Setiap orang memiliki pendapat tentang karisma yang berbeda-beda oleh sebab itulah tidak ada yang bisa menyatakan dengan tepat ciri-ciri pemimpin yang berkarisma.

     e. Tipe Demokratis

         Ciri-ciri seorang pemimpin yang demokratis adalah dalam kegiatannya selalu berpendapat bahwa manusia itu adalah makhluk yang termulia didunia, Dapat menerima saran dan kritik dari bawahannya, Selalu mengutamakan kerjasama dan teamwork, Selalu memberikan para bawahan kesempatan walaupun bawahan berbuat kesalahan pemimpin bertipe ini tidak terlalu menyalahkan bawahan tetapi memberikan kesempatan kepada bawahannya untuk memperbaikinya. Tipe kepemimpinan seperti ini dapat memberikan solusi terbaik bagi organisasi maupun perusahaan untuk mencapai tujuan.

3. Faktor-faktor yang mempengaruhi kepemimipinan

                Faktor-faktor tersebut sebagaimana dikutip Nanang fattah (2001), sebagai berikut :
1. Kepribadian (personality). Hal ini mencakup nilai-nilai, latar belakang dan pengalaman yang akan mempengaruhi pilihan akan gaya kepemimpinan.
2. Harapan dan perilaku atasan.
3. Karakteristik, harapan dan perilaku bawahan mempengaruhi terhadap apa gaya kepemimpinan.
4. Kebutuhan tugas, setiap tugas bawahan juga akan mempengaruhi gaya pemimpin.
5. Iklim dan kebijakan organisasi mempengaruhi harapan dan perilaku bawahan.
6. Harapan dan perilaku rekan.
Berdasarkan faktor-faktor tersebut, jelas bahwa kesuksesan pemimpin dipengaruhi sejumlah kondisi. Karena itu suatu tujuan akan tercapai apabila terjadi keharmonisan dalam hubungan atau interaksi yang baik antara atasan dengan bawahan.




4. Implikasi Manajerial Kepemimpinan dalam Organisasi

                Manajer dapat ditemui pada semua tingkat di berbagai bidang dalam suatu manajemen organisasi. Manajer harus berusaha untuk memahami dimana posisi mereka saat ini di dalam organisasi maupun perusahaan. Seorang manajer harus merencanakan manajerial dimana mereka harus bisa memutuskan (mengambil keputusan) apa yang akan dilakukan. Setiap aktifitas yang dilakukan oleh manajer tidak terlepas dari empat fungsi dasar manajerial yaitu :
·         Pengorganisasian: Menentukan bagaimana cara terbaik mengelompokkan aktivitas.
·         Kepemimpinan: Memotivasi para anggota untuk bekerja sama bagi kepentingan organisasi.
·         Pengendalian: Memonitor dan memperbaiki aktivitas yang berlangsung untuk pencapaian tujuan.
·         Pengambilan Keputusan: Menetapkan tujuan organisasi dan bagaimana untuk mencapainya.
      Dapat disimpulkan bahwa organisasi apapun yang dibangun atau didirikan tidak akan terlepas dari konsep kepemimpinan karena didalamnya mengandung unsur pandangan, tantangan, harapan/tujuan, dan sumber daya yang perlu diperhatikan agar mencapai tujuan yang telah direncanakan. Konsep kepemimpinan dalam berorganisasi haruslah terstruktur dengan rapi sehingga kegiatan yang dilakukan dapat efektif untuk mencapai tujuan sebuah organisasi.


Daftar Pustaka
·         Tim Pengembang Ilmu Pendidikan. 2007. Ilmu dan Aplikasi Pendidikan. Bandung: PT Imtima.
·         Nogi, Hessel. 2007. Manajemen Publik. Jakarta: PT Grasindo.
·         Umar, Husein. 2000. Business An Introduction. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Jurnal